Adu Penalti yang Mengejutkan di Piala Dunia

Beberapa laga yang harus diakhiri lewat adu penalti dalam sepanjang sejarah piala dunia memberikan hasil yang mengejutkan. 

Adu penalti merupakan jalan terakhir bagi setiap tim, terutama di fase gugur, untuk mengakhiri laga yang ketat dan melelahkan. Beberapa tim memang cukup ahli dalam menyelesaikan adu tos-tosan ini dengan gemilang seperti tim Panser Jerman, sedangkan beberapa tim lain malah sering ketiban sial dan hampir selalu gagal jika harus mengakhiri pertandingan dengan cara tersebut seperti Inggris. Namun tidak jarang, tim-tim non unggulan pun mampu membuat kejutan dalam adu penalti. Berikut ini adalah sejumlah laga-laga di putaran final piala dunia dengan hasil yang mengejutkan lewat adu penalti.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI W88

  1. Argentina vs Yugoslavia 0-0 (4-3) – Italia 1990

Laga perempat final ini berlangsung imbang dan sengit sepanjang waktu normal meski Yugoslavia lebih diunggulkan. Kedua tim memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol namun gagal total. Pertandingan pun harus diselesaikan lewat adu penalti. Yang mengejutkan disini adalah dua algojo utama sekaligus kapten masing-masing tim justru gagal. Tendangan Maradona bisa diantisipasi oleh kiper lawan, sedangkan eksekusi Dragan Stojkovic hanya membentur mistar gawang. Selain para kapten, ada tiga pemain lainnya yang gagal, satu dari tim Tango (Pedro Troglio) yang melebar. Sedangkan, dua dari Yugoslavia (Brnovic dan Hadzibegic) ditepis kiper Albiceleste, Sergio Goycoechea, yang jadi bintang lapangan.Pasang taruhan anda di laga-laga Argentina di piala dunia 2022 di link alternatif W88.  

  1. Spanyol vs Belgia 1-1 (4-5) – Meksiko 1986

Laga perempat final piala dunia 1986 ini menyajikan partai yang ketat antara dua wakil benua biru ini. Spanyol sedikit lebih diunggulkan usai membantai Denmark 5-1 di babak 16 besar. Sedangkan Belgia menyisihkan Uni Soviet 4-3 lewat perpanjangan waktu. Tim Matador yang sudah pengalaman menang di adu penalti di semifinal EURO 1984 yang lalu punya kans lebih besar untuk melaju ke empat besar. Di waktu normal, mereka justru sempat dikejutkan dahulu lewat gol Jan Ceulemans sebelum mampu menyamakan kedudukan di babak kedua lewat tendangan keras Juan Senor. Di adu tos-tosan, seluruh algojo mampu menyelesaikannya dengan baik, kecuali eksekutor kedua Spanyol, Jose Eloy. Tendangannya mampu ditepis kiper Jean Marie Plaff. Belgia pun berpesta. 

  1. Swiss vs Ukraina 0-0 (0-3) – Jerman 2006

Partai ini berlangsung di babak 16 besar yang tidak diprediksi sama sekali. Kedua tim bermain sama ketat. Masing-masing memiliki peluang emas dari mesin gol Ukraina, Andrey Shevchenko dan penyerang Swiss, Sebastian Frei, yang sama-sama membentur mistar dan tiang gawang. Babak tos-tosan pun tak terhindarkan. Uniknya, semua algojo dari Swiss gagal menjebol gawang Olexander Shokovsky. Kiper Dinamo Kiev tersebut sukses menghentikan ketiganya. Sementara, dari kubu Ukraina, justru tendangan bintang Andrey Shevchenko yang bisa digagalkan penjaga gawang Swiss, Pascal Zuberbuhler. Ukraina pun lolos ke perempat final di penampilan debutnya. 

  1. Irlandia vs Rumania 0-0 (5-4) – Italia 1990

The Green Boys bukanlah tim yang diperhitungkan untuk melaju jauh di Italia 1990. Rumania lebih diunggulkan karena diperkuat oleh para punggawa Steau Bucharest yang mampu tampil di partai puncak Liga Champions sebulan sebelumnya. George Hagi dkk juga mampu mengalahkan Uni Soviet dan menahan juara bertahan Argentina di babak penyisihan. Sementara, Irlandia beruntung lolos sebagai juara grup karena menang undian dengan Belanda meski hanya meraih tiga hasil seri selama fase grup. Namun, di luar dugaan, anak asuhan Jack Charlton lah yang unggul lewat adu penalti. Seluruh algojo mampu melakukannya dengan baik kecuali penyerang Rumania, Daniel Timofte. Tendangannya mampu ditepis kiper Pat Bonner dan mengantarkan timnya lolos ke perempat final. 

  1. Spanyol vs Rusia 1-1 (3-4) – Rusia 2018

La Furia Roja lagi-lagi ketiban sial dalam adu penalti. Kali ini mereka dibuat malu oleh tuan rumah Rusia. Meski menguasai pertandingan dan unggul dahulu lewat gol bunuh diri Sergei Ignasevich, anak asuhan Fernando Hierro kebobolan lewat penalti Artem Dzyuba. Sejumlah peluang emas dari para punggawa juara dunia 2010 ini bisa dimentahkan oleh kiper lawan, Igor Akinfeev. Ia pun tampil cemerlang di adu tos-tosan meski Rusia tidak pernah melalui cara tersebut di turnamen mayor sejak Uni Soviet runtuh. Kiper asal CSKA Moscow itu menepis dua tendangan dari Koke dan Iago Aspas. Di lain pihak, kiper Spanyol yang merupakan bintang Manchester United, David De Gea, malah tampil melempem. Rusia pun melaju ke perempat final untuk pertama kalinya. 

  1. Prancis vs Brasil 1-1 (4-3) – Meksiko 1986

Ini adalah salah satu laga klasik dalam sejarah piala dunia yang menjadi awal kesialan tim Samba saat bersua Les Blues. Di waktu normal, kedua tim memiliki tampil menyerang dan Brasil unggul dahulu lewat gol dari Careca. Prancis baru bisa menyamakan kedudukan lewat tendangan Michel Platini menjelang babak pertama berakhir. Dalam adu penalti, tendangan kapten tim Ayam Jantan, Michel Platini melambung tipis diatas mistar. Sedangkan, dua algojo Brasil gagal mengeksekusi tendangan 12 pas dengan baik. Usaha Socrates ditepis kiper Joel Bats sementara tendangan Julio Cesar hanya membentur tiang gawang yang berpengaruh terhadap kegagalan Zico dkk melaju ke semifinal. 

  1. Kolombia vs Inggris 1-1 (3-4) – Rusia 2018

Partai ini adalah yang mengejutkan mengingat The Three Lions dikenal paling sial jika harus menghadapi adu penalti. Di waktu normal, Inggris sempat unggul lewat tendangan penalti Harry Kane. Namun secara dramatis, Kolombia menyamakan kedudukan lewat tandukan Yerry Mina menjelang peluit panjang dibunyikan. Saat adu tos-tosan, anak asuhan Gareth Southgate sempat dibuat ketar-ketir saat eksekusi Jordan Henderson digagalkan kiper David Ospinna. Namun dewi fortuna tampaknya berpihak kepada Inggris ketika tendangan Mateus Uribe hanya membentur tiang gawang dan lebih mencegangkan, kiper Everton Jordan Pickford mampu menepis tendangan Carlos Bacca sekaligus mengakhiri kutukan tim Tiga Singa dalam adu penalti. 

  1. Spanyol vs Korsel 0-0 (3-5) – Jepang-Korsel 2002

Ini adalah partai paling mengejutkan yang harus diselesaikan lewat adu penalti yang sayangnya, lagi-lagi melibatkan tim Matador. Mereka tampil menyerang sepanjang laga dengan beberapa peluang emas, termasuk dua gol yang dianulir. Saat harus menjalani adu penalti, Spanyol pun masih diunggulkan mengingat Fernando Hierro dan kolega sukses mengalahkan Irlandia di babak perdelapan final lewat cara yang sama. Namun, diluar dugaan, mereka takluk dari tuan rumah yang semua algojonya berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Sementara, satu eksekutor anak asuhan Antonio Camacho, Joaquin Sanchez, ditepis kiper Korsel. Kesatria Taeguk pun menembus semi final untuk pertama kalinya dalam sejarah.