Deretan Tim dengan Comeback Turnamen Terbaik di Piala Dunia

Penampilan comeback atau membalikkan keadaan selama turnamen di ajang piala dunia menjadi salah satu hal yang paling menghibur. Beberapa tim mampu melakukannya dengan baik hingga melaju ke empat besar.

Comeback turnamen bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan atau sering terjadi di ajang terakbar empat tahunan tersebut. Hal itu membutuhkan mentalitas kuat dan determinasi dari tim secara keseluruhan untuk membalikkan hasil negatif di laga perdana menjadi hasil yang positif di akhir kompetisi. Berikut ini adalah delapan tim yang pernah melakukan comeback turnamen terbaik di piala dunia.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI Fun88

8.Yugoslavia di Chili 1962

Yugoslavia bisa dibilang merupakan tim pertama yang melakukan comeback turnamen dengan baik. Mereka mengawali kompetisi dengan kekalahan 0-2 dari Uni Soviet di babak penyisihan. Namun Drazan Jerkovic dan kolega mampu merespon kekalahan dengan sempurna di dua laga berikutnya melawan juara dunia dua kali Uruguay dan wakil Amerika Latin lainnya, Kolombia dengan skor masing-masing 3-1 dan 5-0. Di perempatfinal, tim asal Eropa timur ini secara mengejutkan menumbangkan Jerman lewat gol tunggal dari Radakovic. Untuk kedua kalinya Yugoslavia lolos ke empat besar setelah edisi pertama di 1930 yang lalu. Sayangnya penampilan mereka malah antiklimaks. Anak asuhan duo pelatih, Ljubomir Lovric dan Prvoslav Mihajlovic, takluk dari Cekoslovakia 1-3 di semifinal dan 0-1 dari tuan rumah Chili di perebutan tenpat ketiga. Pasang taruhan anda untuk laga-laga Serbia di Qatar 2022 hanya di link alternatif W88

  1. Bulgaria di AS 1994

Bulgaria menjadi tim berikutnya yang tidak diduga mampu membalikkan keadaan. Hristo Stoichkov dkk sudah nyaris diujung tanduk saat digilas Nigeria 0-3 di laga pertama. Namun, laga-laga diberikutnya mereka perlahan tapi pasti mampu melakukan comeback dimulai dengan kemenangan telak 4-0 atas Yunani, kemudian 2-0 atas Argentina yang tidak lagi diperkuat sang legenda Diego Maradona. Selanjutnya, di fase gugur, Bulgaria menyingkirkan Meksiko lewat adu penalti dan juara bertahan Jerman dengan skor 2-1 untuk melaju ke semifinal. Namun di dua laga terakhir, tim besutan Dimitar Penev tak berdaya usai dikalahkan Italia 1-2 dan digasak Swedia 0-4 di playoff tempat ketiga. 

  1. Belgia di Meksiko 1986

Tim besutan Guy Thys sejatinya tampil tidak meyakinkan di fase grup. Mereka mengawali kompetisi dengan kekalahan 0-2 dari tuan rumah Meksiko. Di laga selanjutnya, Jan Coulemans cs memang meraih kemenangan dengan skor 2-1 atas Irak. Namun mereka tertahan saat bersua Paraguay dengan skor 2-2. Di fase gugur lah, kebangkitan Belgia dimulai dengan kemenangan 4-3 atas Uni Soviet di laga seru babak 16 besar, diikuti dengan menyingkirkan Spanyol via adu penalti. Di semifinal, Belgia baru menemui ajalnya setelah dibungkam Maradona 0-2 sebelum ditaklukkan Prancis 3-4 dalam laga sengit di playoff tempat ketiga. 

  1. Turki di Jepang-Korsel 2002

Inilah penampilan Turki yang paling dikenang dalam sejarah dan paling terakhir di putaran final piala dunia. Tim asuhan Senol Gunes ini sempat dibekuk Brasil 1-2 di partai perdana. Mereka terbantu dengan lawan-lawan mereka yang masih satu kelas dibawahnya. Tiongkok dilibas 3-0 di laga pamungkas setelah sempat tertahan versus Kosta Rika sebelumnya. Di fase gugur, Hakan Sukur dan kolega hanya menyingkirkan tuan rumah Jepang dan Senegal dengan skor yang sama 1-0. Di semifinal, Turki harus kembali bersua tim Samba yang kali ini hanya mampu unggul 1-0 lewat gol cantik Ronaldo Luiz. Turki akhirnya meraih tempat ketiga setelah mengalahkan tuan rumah lainnya, Korsel dengan skor 3-2. 

  1. Jerman di Spanyol 1982

Tim Panser yang berstatus juara Eropa saat itu dikejutkan dengan kekalahan 1-2 dari Aljazair di laga pembuka. Mereka langsung merespon balik di laga kedua dengan kemenangan 4-1 atas Chili. Namun, kelolosan mereka ke babak selanjutnya dicibir karena hanya menang 1-0 berkat ‘bantuan’ negara tetangganya, Austria pada pertandingan yang dikenal sebagai ‘dagelan Gijon’ itu. Beruntung di fase grup kedua, Jerman mampu unggul 2-1 atas tuan rumah setelah bermain imbang tanpa gol lawan Inggris. Di semifinal, Jerman harus bersusah payah menyingkirkan Prancis lewat adu penalti pertama dalam sejarah Piala Dunia usai berbagi angka 3-3 dalam 120 menit. Namun, ambisinya meraih title ketiga sirna setelah dibungkam Italia 1-3 di partai puncak. 

  1. Argentina di Italia 1990

Meski datang sebagai juara bertahan, tim Tango sempat diremehkan untuk sekedar melaju lebih jauh usai dibekuk Kamerun 0-1 di laga perdana. Di partai berikutnya, Argentina unggul 2-0 sebelum bermain imbang 1-1 lawan Rumania untuk mengunci satu tiket ke perdelapanfinal. Di fase gugur, mental juara Albiceleste teruji dengan menyingkirkan Brasil dengan skor 1-0, Yugoslavia dan Italia lewat adu penalti untuk kembali bertemu Jerman di partai puncak. Namun, kali ini, Maradona dkk harus jadi pecundang. Di final, giliran mereka dikalahkan Die Mannschaft, tim yang ditundukkannya empat tahun lalu, lewat gol penalti Andreas Brehme. 

  1. Italia di AS 1994

Gli Azzurri sejatinya tidak diunggulkan lolos ke final setelah tumbang dari Tepublik Irlandia di partai perdana. Di laga berikutnya, Italia hanya menang tipis 1-0 atas Norwegia dan bermain imbang 1-1 versus Meksiko. Di fase gugur lah, Franco Baresi dkk menunjukkan tajinya dengan menggusur Nigeria, Spanyol dan Bulgaria dengan skor yang sama 2-1. Roberto Baggio menjadi bintang dengan lima gol yang dicetaknya di babak knockout, namun justru menjadi biang kekalahan mereka di final. Ia menjadi algojo penentu yang gagal dalam adu penalti menghadapi Brasil. 

  1. Spanyol di Afsel 2010

Tidak ada tim yang melakukan comeback turnamen sesempurna tim Matador. Tim besutan Vicente del Bosque itu sejatinya adalah tim unggulan di edisi 2010. Namun akibat tersungkur dari Swiss di laga perdana, banyak pengamat mulai skeptis dengan Spanyol. Meski begitu perlahan tapi pasti mereka bangkit dimulai dengan kemenangan 2-0 atas Honduras dan 2-1 atas Chili di babak penyisihan. Di fase gugur hingga final, Xavi cs mengalahkan lawan-lawannya mulai Portugal, Paraguay, Jerman dan Belanda dengan skor 1-0 saja. Mereka pun merengkuh gelar perdananya dan menjadi satu-satunya kampiun yang mengawali turnamen dengan kekalahan.