Menuju Qatar 2022: Karim Benzema Berharap Tampil di Piala Dunia

Penyerang veteran Real Madrid, Karim Benzema, berharap masih menjadi bagian dari skuad Prancis di piala dunia Qatar 2022 nanti. 

Karim Benzema baru saja dinobatkan sebagai pemenang penghargaan Ballon D’Or tahun 2022 pekan ini usai mengalahkan dua pesaingnya, striker baru Barcelona, Robert Lewandowski dan penyerang serba bisa Bayern Munich, Sadio Mane. Penghargaan tersebut merupakan yang pertama kali bagi striker berusia 34 tahun tersebut. Ia menjadi pemain Prancis pertama yang memenangkan Ballon D’Or setelah Zinedine Zidane di tahun 1998. 

Keberhasilan ini tentunya sangat spesial meski sudah diprediksi sebelumnya. Ia mengakhiri dominasi Leo Messi dan Cristiano Ronaldo yang berlangsung sejak 2008 dengan rekan setimnya, Luka Modric, yang mampu menyela dominasi dua spesialis pembuat rekor tersebut. Hal ini tidak lepas dari kontribusinya di musim 2021/22 bersama Los Blancos. Benzema mencetak 44 gol dan 15 umpan gol dari 46 laga. Ia pun memiliki andil besar membawa Real Madrid menjuarai La Liga dan Liga Champions musim lalu. 

Untuk melengkapi kesuksesannya, pemain yang sempat tidak dipanggil tim Ayam Jantan selama lima tahun lebih akibat keterlibatannya dalam skandal pemerasan video tak senonoh kepada mantan rekan setimnya di Prancis, Matheu Valbuena, ingin mengangkat trofi piala dunia di Qatar nanti. 

“Saya masih memiliki ambisi tinggi. Saya ingin bermain bersama Prancis di Piala Dunia nanti. Masih ada hal-hal yang belum selesai. Saya harap masuk skuad piala dunia dan berjuang semaksimal mungkin untuk memenangkannya. “, ujarnya usai mendapat penghargaan Ballon D’Or tahun ini. 

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI Fun88

Performa Karim Benzema Bersama Les Blues 

Benzema mengawali karirnya bersama Lyon sebelum bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2008. Ia menjalani debutnya di timnas senior pada tahun 2007 dan menjadi bagian dari skuad di empat turnamen mayor, yaitu EURO 2008, 2012 dan 2021, plus Piala Dunia 2014. Ia sudah membela Les Blues sebanyak 97 kali dan mencetak 37 gol. 

Di Piala Eropa, Benzema total telah mencetak empat gol, semuanya di edisi 2021 yang lalu di dua laga terakhir melawan Portugal dan Swiss. Dalam dua laga yang berakhir seri 2-2 dan 3-3 tersebut, penyerang Los Blancos itu memborong dua gol. Sayangnya, Prancis sudah harus tersingkir di babak perdelapan final usai tumbang di tangan Swiss 7-8 via adu penalti. Selain itu, ia juga membuat dua umpan gol saat berlaga lawan Ukraina di edisi 2012.

Di piala dunia, ia hanya baru berkontribusi tiga gol dan dua umpan gol saat tampil di Brazil 2014. Benzema memborong dua gol di laga perdana versus Honduras yang dimenangkan dengan skor 3-0, serta membuat satu gol plus dua umpan gol di laga kedua saat menggilas Swiss 5-2. Namun, ia gagal membawa Les Blues melaju lebih jauh dari babak 8 besar usai disingkirkan oleh Jerman lewat gol tunggal tandukan dari Matts Hummels. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru timnas Prancis di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif Fun88. 

Meski begitu pemain kelahiran 19 Desember 1987 ini beberapa kali terlibat kontroversi. Ia pernah tersandung kasus skandal prostitusi dibawah umur bersama Franck Ribery dan dua pemain timnas lainnya, Sidney Govou dan Hatem Ben Arfa di bulan April 2010. Ia pun dicoret dari skuad tim Ayam Jantan untuk piala dunia 2010. Kasus terakhir berupa skandal pemerasan terjadi di tahun 2015 yang berujung pada pengasingannya dari timnas selama 5,5 tahun sebelum kembali dipanggil Deschamps untuk Piala Eropa 2021 lalu. 

Hadirnya kembali Benzema membuat Deschamps harus memodifikasi formasi yang digunakan menjadi 3-4-1-2 agar dapat mengakomodasinya bermain bersama dengan dua pemain andalan saat merengkuh gelar piala dunia kedua di 2018, Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann. 

Kiprah dan Peluang Prancis di Piala Dunia

Prancis adalah salah satu tim yang ikut ambil bagian di piala dunia edisi pertama di tahun 1930. Sejauh ini tim Ayam Jantan telah 15 kali lolos ke putaran final. Prestasi terbaiknya tentu saat menjadi kampiun di Rusia empat tahun lalu dimana mereka melewati rintangan dari Argentina, Uruguay dan Belgia di fase gugur sebelum menang relatif mudah atas Kroasia dengan skor 4-2 di final. 

Itu adalah gelar keduanya setelah menjadi kampiun di edisi 1998 saat menjadi tuan rumah. Saat itu, Les Blues diperkuat oleh para pemain legendaris seperti Zinedine Zidane, Laurent Blanc, kiper Fabien Barthez, dan pelatih saat ini Didier Deschamps sendiri. Mereka tak kalah hebat dengan Kylian Mbappe cs dengan menyisihkan Paraguay, Italia dan Kroasia di fase gugur sebelum menenggelamkan tim Samba dengan skor telak 3-0. 

Di Qatar nanti, Prancis menjadi salah satu unggulan utama untuk mempertahankan gelar. Dengan materi pemain yang ada, semestinya mereka tidak kesulitan lolos menjadi juara grup, kecuali Kylian Mbappe cs kembali tersandung melawan Denmark. Sebagai juara grup, Prancis kemungkinan akan bersua Meksiko atau Polandia di babak 16 besar sebelum berhadapan dengan Inggris di perempatfinal. Jika mampu melewati hadangan The Three Lions, tim Ayam Jantan harus bersiap menghadapi Jerman/ Spanyol atau Portugal atau bahkan Serbia di semifinal sebelum menantang Brasil atau Argentina di final. 

Jika mereka hanya menjadi runner-up grup untuk lolos, jalan lebih terjal bakal ditemui Les Blues menuju final, mulai dengan melawan Argentina, Belanda hingga Jerman atau Brazil di fase gugur sebelum bertemu Spanyol atau Inggris di partai puncak.